Nilai Budaya Kerja Tekankan Pentingnya Bekerja Dengan Sepenuh Jiwa
By Admin
nusakini.com--Lima Nilai Budaya Kerja yang dicanangkan Kementerian Agama, yaitu Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab dan Keteladanan menekankan pentingnya bekerja dengan sepenuh jiwa.
“Melalui budaya kerja yang baik, saya menginginkan (aparatur Kemenag) bekerja memiliki ruh, bukan seperti mesin yang bekerja dari waktu ke waktu seperti tanpa jiwa yang menggerakkan,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menyampaikan sambutannya pada penyerahan BKN Award Tahun 2016 di Operation Room Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Jumat (3/6).
Menag minta, agar ASN Kemenag harus menginternalisasi makna dan tanggung jawab apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan. Apalagi wilayah tugasnya sangat spesifik yang berada pada wilayah kualitatif pada pembentukan manusia yang berahlkan dan berkarakter.
Menag dalam sambutannya memberikan catatan kecil, tentang hasil sejumlah lembaga survei yang menempatkan Kemenag sebagai instirtusi yang mengalami perubahan mendasar, yang menempatkan dari 34 kementerian dalam kabinet kerja, dinilai memenuhi kepuasan masyarakat. Menurutnya, sejauh ini Kemenag terus melakukan perubahan dan mendorong terus upaya agar ASN Kemenag tetap on the track.
“Atas upaya itu, kami menganggap telah menggapai capaian positif, seperti peningkatan kualitas pelayanan haji yang dinilai BPS memiliki nilai d atas 80. Pelayanan KUA juga dilakukan perubahan mendasar, menjalin kerjasama dengan lembaga PPATK, KPK, ini dilakukan karena tekad untuk menolak gratifikasi,” terang Menag.
Selain itu, ujar Menag, hal yang juga terus dilakukan adalah asesmen pegawi secara menyeluruh untuk memetakan komptensi ASN di semua jenjang kepangkatan. Menag menilai, dilihat dari perspesktif periodiasi konsep yang dibangun oleh pemerintah yang digulirkan melalui BKN, dapat dikatakan bahwa asesmen kompetensi menemukan starting point pentingnya pada masa akhir gelombang reformasi birokrasi, dan mendapatkan momentum besarnya pada awal dari gerakan nasional Revolusi Mental .
“Gelombang reformasi birokrasi seolah-olah menjadi icon yang menandai upaya perubahan tatanan pemerintahan kita pada skala makro,” terang Menag.
Dalam pandangan Menag, kehadiran UU ASN yang menggantikan UU Nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian merupakan babak baru bagi manajemen SDM aparatur yang merupakan amanat Presiden RI tentang perlunya penataan manajamen SDM aapartur dengan menggelorakan Revolusi Mental sebagai gagasan besarnya.
“Reformasi Birokrasi yang dibingkai melalui Revolusi Mental akan menjadi lanscape yang akan terlihat melalui penataan culture-set, mind set, serta keseluruhan tahapam dalam manajemen SDM aapartur. Pada level ini Kemenag ingin tampil menjadi connecting bridge antara tiga konsep besar; Reformasi Birokrasi, Revoluasi Mental, dan 5 Nilai Budaya Kerja,” ucap Menag.
Kementerian Agama meraih penghargaan Badan Kepegawaian (BKN) Award sebagai Instansi Terbaik Peringkat IV (empat) dalam pelayanan Pensiun. Penghargaan sendiri disampaikan Sekjen Kemenag Nur Syam kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.(p/ab)